Sebenarnya, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam benak
saya, yang barangkali juga dianggap sebagai pertanyaan sepele, remeh, atau
pertanyaan yang tidak perlu dicari jawabannya.
Apa itu? Seputar bulan Dzulhidjah;
- Mengapa banyak anggapan bahwa bulan yang baik untuk menikah adalah bulan Dzulhidjah?
- Mengapa puncak ibadah haji itu bulan Dzulhidjah?
- Apa maksud dilakukannya perbuatan mencium “Hajar Aswad”?
- Dan ayat :“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi alam seluruhnya “.(Ali Imran : 96)
bagi alam seluruhnya.
Ada petunjuk apa dalam ayat ini, sehingga dikatakan Ka’bah
yang di Makkah sebagai “petunjuk” untuk alam semesta?
Awalnya hanya iseng menghitung dari puncaknya bulan Haji
(Dzulhidjah) tanggal 10 yang dikatakan sebagai Iedul Adha ke bulan Syawal
tanggal 1 yang dikatakan sebagai Iedul Fitri.
Ternyata (kalau tidak salah hitung) jumlahnya 9 bulan 10 Hari.
Dan karena hamil itu lamanya juga 9 bulan 10 hari, maka saya
punya kesimpulan kalau sel sperma bertemu dengan sel telur pada hari Iedul Qurban ke 3,(12 Dzulhijjah)
maka kurang lebihnya (tentunya banyak factor yang mempengaruhi tepat tidaknya)
akan lahir pada tanggal 1 Syawal (Iedul Fitri).
Pertemuan antara ovum (sel telur) dengan spermatozoa terjadi
di saluran telur. Setelah dibuahi lalu
menuju rahim dan menempel di dinding rahim.
Nah, di Ovum inilah sebagai RUMAH/TEMPAT TINGGAL PERTAMA bagi sel sperma
dan akan terus tumbuh berkembang setelah melakukan perjalanan menempel di
dinding rahim, seperti biji (benih) yang ditanam di tanah subur.
"Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani dalam
tempat yang kokoh . (Al Mu’minun : 13)"
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Al Mu’minun : 14)"
Dengan penafsiran saya yang bodoh ini, maka saya katakan
bahwa yang melekat di tanah “rahim”
itu disebut ‘Alaq. Barang kali,
itulah suatu peristiwa dimana pertama kalinya kita diperintah untuk membaca “Iqra”, sebagai symbol awal kita
menerima segala macam informasi dari dalam rahim. Dan “rahim” menurut para ahli tafsir disebut
sebagai tempat “simpanan” sperma
yang telah dibuahi.
“Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri ,
maka ada tempat tetap dan tempat simpanan . Sesungguhnya telah
Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.” (Al
An’am :98)
Ini pulalah symbol dari wahyu pertama yang turun kepada nabi
Muhammad saw di gua hira. Jika kita ingat pelajaran biologi tentang reproduksi, bahwa
peristiwa setelah sel sperma berhasil berlomba-lomba dengan berjuta-juta sel sperma yang berusaha menembus dinding sel telur, maka sel sperma pemenang akan berkurban ekornya
(terputus). Sebagai simbol pada peristiwa ibadah haji, setelah susah payah berlomba-berebut dengan berjuta-juta manusia lainnya untuk mencium hajar aswad, dan pada peristiwsa iedul Adha pula, Manusia berkurban di depan pintu Ka’bah.
"Sebagai Qurban yang disampaikan ke ka’bah (Al-Maidah,
ayat 95)"
Kesimpulannya, kalau gambaran Ka’bah itu mewakili ovum
(rumah), maka Hajar Aswad mewakili inti selnya.
Itu sebab Hajar aswad dicium, ini merupakan simbol kepala sperma bertemu
inti sel Ovum dan berkurban dengan ‘terpotong ekornya…. Barangkali itu pula sebab nabi Saw memotong Qurban di
depan pintu Ka’bah.
Sekali lagi, telur inilah yang merupakan rumah kita yang
pertama, jika kita adalah seekor spermatozoa
dan rumah pertama kita ini mirip dengan ka’bah di Mekah. Dan Ka'bah merupakan rumah ibadah pertama yang dibangun di Bumi.
Lahirnya jabang bayi sebagai manusia setelah berada dalam rahim ibu selama 9 bulan 10 hari ke bumi dalam keadaannya yang fitrah suci, dan simbol kumpulan manusia yang telah melaksanakan ibadah haji lalu menjalani 9 bulan 10 hari juga diharapkan dalam keadaan fitrah suci hingga bertemu Iedul Fitri kembali.
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi alam
seluruhnya “.(Ali Imran : 96)
Wallahu’alam bisowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar