ASSALAMU'ALAIKUM WR. SELAMAT DATANG DI BLOG WINNER1COMMUNITY

Selasa, 05 Februari 2013

Memanfaatkan Kekurangan


Bahwa, dunia ini rumahnya orang yang tidak punya rumah, desanya orang yang tidak punya desa, kampungnya orang yang tidak punya kampung bahkan dunia ini negaranya orang yang tidak punya Negara. Saya dan sampeyan ini sebenarnya bukan penduduk dunia.  Kita ini didunia adalah pendatang, imigran.  Aslinya adalah penduduk surga. 

Saya mendapat kabar, barang yang kita pakai di dunia ini ternyata sekedar gantian, semuanya barang yang kita pakai sekarang ini bekas barang yang dipakai orang lain sebelum kita, sebentar lagi akan digantikan oleh anak cucu kita.  Hidup didunia ini sekedar “pinjam tempat”, maksudnya, cepat atau lambat apa yang ada pada diri kita bakal digantikan dengan yang lain.

Kita menduduki jabatan, adalah jabatan yang pernah dipakai oleh orang lain sebelum kita, kelak jabatan kita kembali akan digantikan dengan orang lain lagi. Kita menempati rumah mewah sebentar lagi akan diganti dengan orang lain.  Kita memiliki kendaraan, sebentar lagi akan diganti oleh orang lain.  Kita hidup didunia pun, tak lama akan berganti dengan orang lain.  Oleh sebab itu, karena semuanya sekedar pinjaman, perlu dirawat yang baik, meninggalkan kesan yang baik, meninggalkan kenang-kenangan yang baik, sehingga anak-cucu kita akan mempunyai kebanggaan pada kita.

Harta yang sampeyan kumpulkan dan sampeyan simpan, dalam waktu dekat juga akan berpindah ke orang lain.

Suami-isteri yang ada sama sampeyan, itu masih jadi milik sampeyan, kelak sampai sampeyan mati, kadang akan digantikan dengan orang lain. 

Saya kasih tahu, ya.  Isteri itu awet yang jelek.  Sampai matinya sampeyan, ga bakalan ada yang gantikan posisi sampeyan.  Coba Isteri cantik, putih mulus, banyak duit,  hmmm…. Ga’ lama, jantungan sampeyan

Kadang, kita belum matipun sudah dilirik-lirik orang lain.  Ada suaminya mati, si isteri nangis meraung-raung disamping jasad suaminya, sudah didekati orang.  Ada yang kelihatannya menghibur, tapi ternyata ada udang dibalik batu.  “Sudah, dek, jangan ditangisi terus, ini sudah takdirnya suamimu.  Kita do’akan saja, semoga amal ibadahnya diterima Yang Maha Kuasa.  Sudahlah, ntar kalau ada kebutuhan apa-apa, ga usah malu-malu, bilang aja sama saya! Pasti beres!” tapi dalam hati, “Hmmm, silahkan tangisi terus,dek.  Habiskan air matamu, sebentar lagi kau akan jatuh kepelukanku.” Wadaaaaw.

Sampeyan punya suami guuanteeeng, banyak duit, kayak artis Korea, saya katakan sekali lagi, banyak sakit hatinya hidup sampeyan.  Bakalan takut kehilangan diambil orang, sampai-sampai mau keluar rumah pun mesti diawasi.  Coba kalau suaminya jelek, hitam, bunder, rambut kriwil,dah gitu suka kentut, lagi,  lepas aja dipinggir jalan, dijamin ga’ bakalan hilang.  Jangankan ketemu orang, demit aja lari nyimpang.  Wkwkwkwkw.

Mohon maaf, hasil riset membuktikan bahwa suami-isteri itu awet yang jelek.  Cantik - gagah itu ga lama, paling hitungan 10 tahun sudah ga’ cantik lagi.  Tapi kalau jelek, sampai tahunan ya uuuuuuuuuawet tetap jelekHi hi hi

Jodoh itu pilihannya Gusti Allah, kita ga’ bisa menentukan, tapi cuma bisa ikhtiar menemukan.  Makanya jangan heran kalau pernah melihat isterinya, sudah pendek, bundar, jelek, tapi suaminya tinggi - besar, gagah, tampan.  Jadi kalau jalan bareng kayak angka 10.  Ya itu jodoh.  Atau sebaliknya.

Karena jodoh itu sudah pilihan Allah, supaya hidup bisa tentram, sakinah, mawardah, warohmah, tugas kita cuma satu.  Yaitu “Pandai Memanfaatkan”.
Isteri cerewet, manfaatkan kecerewetannya.  “Alhamdulillah, ngirit setrum, ga perlu nyetel radio”. 
Sampeyan punya suami ngorok, manfaatkan ke-ngorokannya“Alhamdulillah ada music pengantar tidur.”

Sampeyan punya suami-isteri jelek, manfaatkan kejelekannya.  “Lho, jelek emang ada manfaatnya?  Ada… Minimal buat nakutin demit… Hihihi”

Sampeyan kalau ga’ bisa manfaatkan kekurangan yang ada pada pasangan sampeyan, saya jamin, ga’ lama hidup sampeyanGampang jantungan.  Bagaimanapun, yang sudah jadi milik sampeyan, itulah jodoh.  Biar bagaimanapun guuuuaaanteng dan cantiknya pasangan sampeyan, kalau bukan jodoh, ga’ lama, pasti pisah.

Maya Estianti, kurang cantik apa dengan Ahmad Dhani.  Pisah!
Dewi Persik, kurang cantik apa?  Ya pisah dengan Saiful Jamil!
Krisdayanti, kurang cantik apa?  Ya pisah dengan Anang Hermansyah!
Hapal, lha temanku semua, kok….. Hihihi.

Jadi, kita hidup di dunia ini sebagai imigran, bukan penduduk asli, dan apa-apa yang ada dunia ini adalah sekedar pinjaman, yang perlu kita rawat baik-baik dan jangan sampai rusak.  Kelak, jika waktunya selesai, kita akan kembali ke tempat asal kita, dan akan mempertanggungjawabkan atas apa yang kita pinjam selama dunia.

Apa pun yang ada di dunia ini harus menjadi bekal kepulangan kita menuju alam keabadian. Benarlah apa yang dikatakan Ali bin Abi Thalib ra. ketika seseorang bertanya tentang apa yang dilakukan para sahabat di zaman Rasulullah SAW.

Ali ra mengatakan bahwa apa yang dilakukan para sahabat adalah ibadah. Tidak ada satupun yang dilakukan mereka kecuali bernilai ibadah, baik itu dalam kesendiriannya, berkeluarga, maupun dalam bermuamalah. Kenapa mereka mampu melakukan semua ini? Jawabnya, mereka tahu bahwa hidup ini hanya persinggahan sementara dan ada kematian yang akan menjadi akhir hidup mereka di dunia. Karena itu, mereka menjadikan dunia sebagai ajang berbekal diri untuk menyambut hidup yang lebih abadi. Wallahu a'lam bish-shawab


Catatanku dari KH Anwar Zahid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar