Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Qs. Al Baqarah (2) : 30)

Adam sebagai khalifah dipermukaan bumi, nantinya bakalan membuat kerusakan di bumi?? Apa sih pengertian khalifah sebenarnya? Bukankah seorang khalifah itu mempunyai umat?? Apakah pada masa itu sudah ada manusia lain sehingga Allah tidak mengatakan ‘menciptakan’ manusia baru sebagai khalifah? Justru menyebut kata “menjadikan” yang lebih mengisyaratkan makna “memilih” satu diantara sekian banyak manusia yang akan memimpin bumi?
Yang jelas, pada masa itu Adam
dijadikan khalifah sama seperti nabi-nabi lainnya, yaitu mempunyai umat yang
harus dipimpin.
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan
keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (Qs. Ali
Imran (3) : 33)
Mungkin kita akan kembali
berfikir, apakah itu artinya Adam dilahirkan dari manusia-manusia
sebelumnya? Sebab gambaran kita selama
ini adalah; Allah menciptakan Adam dari tanah, lalu membentuknya seperti boneka
dan meniupkan sebagian ruh Nya kedalamnya dengan kalimat “Kun Fa Ya Kun”… Kalau
kita mengatakan Adam ternyata memang dilahirkan, artinya Adam adalah mahluk
yang mengalami evolusi dan artinya lagi kita mendukung “Teori Evolusi Darwin”,
donk..???
Bisa jadi Adam itu dilahirkan,
sebab dalam surah dan ayat yang lain, Allah menyamakan penciptaan nabi Isa as
sama dengan penciptaan nabi Adam as.
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS. Ali
Imran (3) : 59)
Dari ayat di atas, Allah
mengatakan bahwa penciptaan Isa adalah sama seperti penciptaan Adam, jika boleh
saya katakan artinya Allah juga mengisyaratkan penciptaan Adam juga sama dengan
penciptaan Isa. Kalau Isa dilahirkan
tanpa Ayah hanya dari seorang perempuan tanpa ‘hubungan’ dengan pasangannya,
begitupun dengan Adam, dilahirkan dari seorang perempuan tanpa ‘hubungan’
dengan pasangannya juga.
ketika Tuhanmu berfirman
kepada malaikat: "Sesungguhnya
Aku akan menciptakan manusia dari tanah".
Maka apabila telah Kusempurnakan
kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh
Ku; maka hendaklah kamu
tersungkur dengan bersujud
kepadanya".(QS.As Shaad (38) : 71 – 72)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (insaan) dari tanah
liat kering dari lumpur hitam yang
diberi bentuk (Qs. Al Hijr (15) : 26)
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan
kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (29)
Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, (30)(Qs. Al
Hijr (15) : 29-30)
Ayat di atas menginformasikan
pada kita, bahwa Allah menciptakan manusia (basyar), lalu setelah sempurna
kejadiannya dan ditiupkan Ruh Allah padanya, maka malaikat diperintah sujud
pada manusia (insan) yang disebut Adam.
Sebagai keterangan tambahan perlu
saya sertakan dalam tulisan ini, kutipan dari sebuah buku karangan Harun Yahya
mengenai hasil penelitian oleh ahli paleontologi
terkenal, Mary Leakey, tahun 1977
di daerah Laetoli, Tanzania:
"Untuk memperoleh jawaban
atas pertanyaan kapan manusia pertama kali muncul di Bumi, kita harus meninjau
kembali catatan fosil. Catatan ini menunjukkan bahwa umat manusia di bumi sudah
berusia jutaan tahun.
Penemuan ini terdiri atas kerangka
dan tengkorak kepala manusia, dan jejak peninggalan berbagai bangsa yang hidup
di zaman yang berbeda. Salah satu peninggalan manusia tertua adalah "jejak
kaki" yang ditemukan oleh ahli paleontologi terkenal, Mary Leakey, tahun
1977 di daerah Laetoli, Tanzania. Peninggalan
ini amat menghebohkan dunia ilmiah. Menurut riset, usia lapisan tempat jejak
kaki ini ditemukan adalah 3,6 juta tahun. Russell Tuttle, yang menyaksikan
jejak kaki itu, menulis: Jejak kaki itu mungkin berasal dari seorang Homo
sapiens yang bertubuh kecil, tanpa alas kaki… Ciri morfologis yang dapat
dikenali pada kaki makhluk yang meninggalkan jejak tersebut tak bisa dibedakan
dengan kaki manusia modern.
Penelitian objektif atas jejak
kaki itu mengungkapkan pemilik kaki yang sebenarnya. Dua puluh buah tapak kaki
itu, yang sudah menjadi fosil, berasal dari manusia modern yang berusia 10
tahun, dan 27 buah tapak kaki lainnya berasal dari manusia yang bahkan lebih
muda.”
Barangkali sudah cukup jelas bagi
kita, bahwa dari penemuan bukti-bukti sejarah di atas membantah adanya teori
evolusi Darwin yang intinya menyatakan bahwa manusia merupakan evolusi dari
kera.
Dikatakan dengan jelas jika kera
pada masa itu tidak mengalami evolusi, begitupun dengan manusia. Intinya, kera pada jaman itu memang sudah
ada, dan manusia pun sudah ada dengan ditemukannya bukti berupa jejak telapak
kaki manusia. Hanya saja yang membedakan
manusia jaman itu dengan jaman lahirnya generasi Adam As berdasarkan keterangan
para malaikat dalam Al Quran surah Al
Baqarah (2) : 30.adalah tabiat dan kesempurnaan akalnya.
Gambar disamping ini adalah
penemuan berikutnya yang merupakan sisa-sisa pondok batu berusia 1,7 juta
tahun. yang ditemukan oleh Louis Leakey tahun 1970-an di daerah Olduvai Gorge.
Reruntuhan pondok itu berada pada lapisan berusia 1,7 juta tahun. Sudah
diketahui bahwa struktur bangunan seperti ini, serupa dengan yang masih ada di
Afrika masa kini, hanya mampu dihasilkan oleh Homo sapiens, atau dengan kata
lain, manusia modern. Yang terungkap dari reruntuhan ini adalah, manusia hidup
satu zaman dengan makhluk yang dianggap para evolusionis sebagai makhluk serupa
kera, yang mereka anggap nenek moyangnya. Penemuan lain, silahkan klik disini.
Baiklah, sekarang akan saya coba
ceritakan kembali sedikit tentang tentang sejarah manusia (purba?). Dalam teori evolusi yang dikemukakan oleh
Darwin, apa yang disebutnya sebagai “manusia purba” dalam skenario khayalan
sebenarnya adalah kera yang telah punah, dan apa yang digolongkan kepada seri
fosil tersebut merupakan anggota dari
beragam ras manusia yang hidup di masa lampau dan telah menghilang. Para
pendukung teori evolusi menyusun beragam kera dan fosil manusia dalam urutan
dari yang terkecil kepada yang terbesar untuk membentuk skema "evolusi
manusia".
Berdasarkan hasil penelitian,
bagaimanapun telah menunjukkan bahwa fosil-fosil ini sama sekali tidak mengarah
kepada proses terjadinya evolusi dan beberapa dari fosil yang dianggap sebagai
nenek moyang manusia ini benar-benar kera dan sebagian lagi benar-benar
manusia. Dari seluruh fosil yang telah
ditemukan selama ini, tidak ada satu pun bentuk antara (bentuk perubahan) yang
ditemukan, yang seharusnya ada jika makhluk hidup berevolusi tahap demi tahap
dari spesies yang sederhana menjadi spesies yang lebih kompleks, seperti yang
dinyatakan oleh teori evolusi. Jika makhluk seperti itu ada, seharusnya
jumlahnya banyak sekali, berjuta-juta, bahkan bermiliar-miliar. Lebih dari itu,
sisa dan kerangka makhluk semacam itu haruslah ada dalam catatan fosil. Kalau
bentuk-bentuk antara ini benar-benar ada, jumlahnya akan melebihi jumlah
spesies binatang yang kita kenal di masa kini. Seluruh dunia akan penuh dengan
fosil makhluk tersebut. Para evolusionis mencari bentuk-bentuk antara ini di
semua penelitian fosil yang menggebu-gebu, yang telah dilangsungkan sejak abad
kesembilan belas. Akan tetapi, sama sekali tidak ditemukan jejak-jejak makhluk
perantara ini, meskipun pencarian telah dilakukan dengan penuh semangat selama
150 tahun.
Demikian informasi yang saya
peroleh dari beberapa literature mengenai keruntuhan teori evolusi.
Ringkasnya, Al Basyar adalah
spesies manusia yang memiliki ciri fisik sama dengan manusia modern (kita saat
ini). Fosil-fosilnya ditemukan berusia
sekitar 2-10 juta tahun yang lalu.
Sampai sekarang pun ilmu pengetahuan modern belum bisa menginformasikan
asal-usul dan darimana kemunculannya di
bumi. Sedangkan Al Insan adalah spesies
manusia yang berasal dari al basyar yang berakal. Diperkirakan peradabannya baru puluhan ribu
tahun. Kemunculannya dibarengi dengan
adanya peradaban lebih maju dalam hal pertanian dan peternakan yang dilakukan
oleh keturunannya (Qabil, Habil dan keturunan Adam).
QS. Al Baqarah (2) : 30 - 38
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (30)
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang
benar!"(31)
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (32)
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda
itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang
kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33)
Apa yang tidak diketahui oleh
malaikat adalah, bahwa ternyata mahluk yang bernama manusia generasi Adam itu berbeda dengan yang diciptakan
sebelumnya. Manusia Adam mengetahui
nama-nama yang tidak diketahui para malaikat, manusia Adam memiliki
kecenderungan sifat benar dan salah, manusia Adam mempunyai kesadaran jika
berbuat suatu kesalahan maka ia segera bertobat.
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Al A’raaf (7):23)
Akhirnya, setelah malaikat mengetahui
bahwa manusia yang akan dijadikan khalifah itu berbeda dengan sangkaan mereka,
barulah mereka menjawab seperti dalam yang tercantum dalam Al Baqarah ayat
32-33.
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda
itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang
kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?
Wallahu’alamu bi sawab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar